MAKALAH
DINAMIKA
KELOMPOK
”Suasana
Kelompok”
Disusun Oleh
:
RINI ADELIKA
AFC 110 002
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa, Karena dengan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Suasana Kelompok”. Penulis mengharapkan pembaca dapat dan mudah untuk
memahami isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan dapat memberikan manfaat bagi penggunanya.
Makalah ini sebagai bahan pengetahuan yang berkaitan
dengan “Suasana Kelompok” untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan serta
pola pikir mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia bukanlah
makhluk yang sempurna, sehingga tidak terlepas dari kelemahan dan kesalahan.
Kondisi tersebut tentunya berpengaruh terhadap keberadaan makalah ini, yang
tidak terlepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian pengantar dari penulis, semoga makalah ini
membawa manfaat bagi pembaca dan penggunanya.
Palangka
Raya, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.
Pengertian Dinamika.................................................................................... 2
B.
Pengertian Kelompok.................................................................................. 2
C.
Pengertian Dinamika Kelompok.................................................................. 2
D.
Suasana Kelompok...................................................................................... 2
BAB
III KESIMPULAN............................................................................................... 8
A.
Kesimpula.................................................................................................... 8
B.
Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dinamika kelompok merupakan suatu
kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan
psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok
juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang
selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang
selalu berubah-ubah Pembentukan Kelompok.
Kelompok sebagai sumber daya organisasi
merupakan sasaran penting dilingkungan kerja baru. Kemampuan memimpin melalui “tim kerja” merupakan
peningkatan tanggung jawab manejerial. keberhasialan manajerial sesungguhnya
juga didukung oleh peran kelompok yang dapat dikerahkan dan dimanfaatkan
sebagai sumber daya manusia organisasi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
Dinamika ?
2.
Apa definisi
Kelompok ?
3.
Apa yang
dimaksud dengan Dinamika Kelompok ?
4.
Apa yang dimaksud dengan suasana
kelompok ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Dosen Mata Kuliah Dinamika Kelompok tentang Suasana Kelompok, agar memberikan pengetahuan kepada kita semua
tentang Suasana Kelompok yang ada dalam Dinamika Kelompok
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dinamika
Dinamika
adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.
Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota
kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena
selama ada kelompok, semangat kelompok terus-menerus ada dalam kelompok itu,
oleh karena itu artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
B.
Pengertian kelompok
Kelompok
adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan
interaksi yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara
dan dasar kesatuan serta mempunyai tujuan bersama. Interaksi antar anggota
kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok.
C.
Pengertian dinamika kelompok
Dinamika
kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang
lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika
kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses
kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah.
D. Suasana Kelompok
Suasana
kelompok sebagai salah satu faktor dinamika kelompok memegang peranan penting
dalam menimbulkan reaksi anggota dalam kelompoknya. Suasana kelompok adalah
suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sehingga hasil dari berlangsungnya hubungan-hubungan
interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok. Baik buruknya suasana
kelompok tergantung pada :
1.
Hubungan antar anggota
Dengan
menumbuhkan suasana yang menyenangkan, anggota dapt bekerja dengan penuh tanggung
jawab. Kebebasan berkreasi dalam kelompok hendaknya dibina dan diarahkan sehingga
kelompok bisa berkembang. Ada lima macam perilaku kreatif yang bisa membangkitkan
kemampuan berkreasi, antara lain :
a.
Kelancaran, yaitu kemempuan mengemukakan
ide-ide serupa untuk memecahkansuatu masalah.
b.
Keluwesan, yaitu kemampuan menemukan atau
menghasilkan berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah di luar kategori
biasa.
c.
Keaslian (originality), yaitu kemampuan
memberikan respon unik.
d.
Ketelitian (elaboration), yaitu
kemampuan mengarahkan ide secara teliti untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.
e.
Kepekaan, yaitu kepekaan menangkap dan
membangkitkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.
2.
Lingkungan fisik
Lingkungan
fisik yang menyenangkan akan merangsang dan mengarahkan, sehingga semangat
kerja kelompok menjadi besar. Kelompok akan menjadi dinamis.
3.
Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok adalah derajat rasa
untuk menetap di dalam kelompok. Anggota kelompok yang kompak akan lebih
memperhatikan kesejahteraan anggotanya, tujuannya, dan mendorong anggotanya
untuk berparisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Kekompakan kelompok
mempengaruhi perilaku kelompok. Kerjasama, persaudaraan dan solidaritas antar
sesama anggota semakin tampak pada kelompok yang kohesif. Pada kelompok yang
kurang kohesif kelihatannnya masing menggantungkan diri, kurang kepedulian
kepada anggotanya.
4.
Pembinaan Kelompok
Kesadaraan anggota untuk tetap tinggal
dalam kelompok akan menatap jika ada pembinaan. Menurut Margono, pembinaan
kelompok akan berhasil apabila :
a.
Semua anggota berpartisipasi
b.
Fasilitas memadai
c.
Kegiatan kelompok intensitas terus
menarik
d.
Kesempatan mendapatkan anggota baru. Semakin
terbuka mendapatkan anggota baru, semakin berhasil usaha memperhatikan kehidupan
kelompok.
Hubungan
interpersonal adalah, hubungan berupa komunikasi, emosi, perilaku yang terjalin
dengan manusia lain di lingkungannya.
·
Manusia
sebagai makhluk sosial pastinya memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dalam proses pemenuhan kebutuhannya manusia membentuk hubungan dengan orang
lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia seperti :
·
kebutuhan
rasa aman
·
kebutuhan
kasih sayang
·
kebutuhan
diperhatikan
·
kebutuhan
akan rasa percaya terhadap orang lain
·
Kebutuhan-kebutuhan
yang dapat terpenuhi dalam suatu hubungan telah dijelaskan pada nomor
sebelumnya. Namun secara umum kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan seperti
kebutuhan fisiologis (makan, minum), kebutuhan rasa aman dan perlindungan,
kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargan dari orang lain.
·
Kebutuhan
itu mempengaruhi hubungan, karena kebutuhan kita tidak lepas dari orang lain,
karena kodrat kita sebagai makhluk sosial dimana pola interaksi sosial
·
Ketertarikan
adalah rasa ingin memiliki hubungan dengan orang yang menarik perhatian, baik
itu karena unsur persamaan maupun perbedaan, dimana pengolahan informasi kita
menghasilkan rasa ingin lebih mengetahui tentang hal tersebut.
·
Menurut
kelompok kami penampilan fisik bukanlah penentu utama dalam terbentuknya
ketertarikan terhadap orang lain. Namun pada kelompok kami hal tersebut
terlihat pada ketertarikan terhadap pasangan. Hal ini disebabkan karena sebagai
kodrat manusia memiliki kebutuhan biologis dan kebutuhan untuk diperhatikan
dari lawan jenis. Pada kelompok kami, penampilan fisik dapat memberikan rasa
bangga, kepuasan dan menyenangkan.
·
Kesamaan
yang lebih penting. Persamaan yang ada menimbulkan kenyamanan pada diri kita.
Sedangkan
hubungan antar kelompok ialah suasana atau iklim kelompok mengacu kepada
ciri-ciri khas interaksi anggota dalam kelompok. Iklim kelompok tersebut bisa
resmi/formal atau tidak resmi/kolegial, ketat atau longgar/permisif, santai
atau tegang, akrab atau renggang, ketidaksetiakawanan atau bermusuhan, gembira
atau sedih, dan sebagainya.
Kelompok
resmi/formal secara khusus diciptakan untuk melaksanakan serangkaian tugas
penting sehingga mampu mencapai sasaran-sasaran kunci operasional pelaksanaan
tugas. Unit kerja formal terdiri atas seorang manajer dan beberapa bawahan
disebut kelompok fungsional. Unit kerja ini merupakan kerangka dasar
pembentukan organisasi. Terdapat bentuk kelompok fungsional yang disebut dengan
departemen (misal, departemen penelitian dan pengembangan).
Kelompok tidak
resmi/kolegial merupakan bagian dari struktur serta aliran komunikasi informal
yang terbentuk secara alami dan spontan diantara orang-orang yang saling
berinteraksi. Dimana karyawan berkumpul bersama untuk mengatasi permasalahan
umum organisasi maupun berbagai kepentingan khusus, seperti misalnya persamaan
kepentingan peningkatan lingkungan kerja yang buruk. Beberapa kelompok
terbentuk sebagai kelompok persahabatan (friendship group).
Bamlund dan
Haiman, yang dikutip Goldberg dan Larson mengatakan bahwa suasana/iklim dalam
suatu kelompok mencerminkan sistem norma kelompok tersebut. Mereka juga
mengungkapkan bahwa beberapa kelompok, mungkin mempunyai iklim kelompok yang
sangat kooperatif, sedangkan kelompok lain mungkin sangat kompetitif. Pada segi
lain, suatu kelompok mungkin saja memiliki iklim kelompok yang anarkis,
ritualistik atau saling tergantung (Soeminati dan Yusuf, 1985:105)
Norma dapat digunakan untuk menekan
dengan cara memberikan teguran atau sanksi yang lain. Lebih ekstrim lagi,
pelanggaran terhadap norma yang berlaku akan mengakibatkan seseorang dikucilkan
dari kelompok atau terasing dari pergaulan.
Karena norma kelompok ditentukan
secara luas oleh anggota organisasi, sulit bagi manajer atau pemimpin untuk
merancang serta memutuskan norma mana yang akan digunakan. Disamping itu,
merupakan kepentingan manajer maupun pemimpin untuk membantu serta mendorong
anggota kelompok untuk menggunakan norma-norma yang membantu pencapaian sasaran
organisasi. Tentu saja, kebutuhan untuk membentuk norma sangat bervariasi dari
satu tahap ke tahap yang lain. Selama tahap Forming(pembentukan) dan Storming(pelaksanaan),
norma-norma yang berhubungan dengan permasalahan seperti misalnya pola
kehadiran serta tingkat komitmen yang diharapkan, merupakan norma yang dianggap
penting. Pada saat norma pada tahap performing dicapai, norma yang berhubungan
dengan penyesuaian dan perubahan menjadi lebih berkaitan. Untuk mengembangkan
norma yang ada, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh seorang
manajer, antara lain:
1.
Bertindak sebagai model yang berperan
positif.
2.
Memperkuat sistem penghargaan agar
mendapatkan perilaku yang diinginkan dari bawahan.
3.
Melakukan pengawasan hasil melalui
peninjauan kinerja serta umpan balik yang rutin.
4.
Melaksanakan pelatihan dan masa orientasi
bagi anggota baru sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perilaku yang
diharapkan.
5.
Melakukan proses penarikan dan penyeleksian anggota
baru yang menunjukkan perilaku yang diharapkan.
6.
Melaksanakan pertemuan atau rapat secara
rutin untuk membahas kmajuan dan cara-cara perbaikan.
7.
Menggunakan metode pembuatan keputusan
oleh kelompok untuk mencapai
kesepakatan.
Kooperatif adalah suatu gambaran kerjasama antara
individu yang satu dengan lainnya dalam suatu ikatan tertentu. Ikatan–ikatan
tersebut yang menyebabkan antara satu dengan yang lainnya merasa berada dalam
satu tempat dengan tujuan–tujuan yang secara bersama–sama diharapkan oleh
setiap orang yang berada dalam ikatan itu. Kompetitif adalah kemampuan daya
saing pada skill/keterampilan tertentu. Anarkis berarti
koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan. Sedangkan ritualistik atau saling
ketergantungan adalah saling berhubungannya sutu dengan yang lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dinamika adalah sesuatu yang
mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.
Kelompok
adalah kumpulan orang-orang dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan
serta mempunyai tujuan bersama.
Dinamika kelompok merupakan suatu
kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan
psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Suasana
kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sehingga hasil dari
berlangsungnya hubungan-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota
kelompok
Hubungan
interpersonal adalah, hubungan berupa komunikasi, emosi, perilaku yang terjalin
dengan manusia lain di lingkungannya.
Hubungan
antar kelompok ialah suasana atau iklim kelompok mengacu kepada ciri-ciri khas
interaksi anggota dalam kelompok.
B.
Saran
Bagi para
pembaca apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini, penulis mengharapkan
partisipasinya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun guna
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar